5 Hal yang Dicari oleh Perekrut dari Resume/CV

Resume (apa perbedaan resume dengan CV ?) yang kita kumpulkan saat melamar kerja memiliki 2 fungsi: penyaringan (screening) dan wawancara (interview).

Penyaringan

Penyaringan (screening) adalah saat di mana perekrut hanya melihat sekilas (bukan membaca ya) resume kita saat kita mendaftar, baik melalui email atau pengumpulan berkas langsung. Karena banyaknya resume yang terkumpul, perekrut hanya akan melihat resume kita sekitar 5-10 detik! Karena sangat cepat, resume kita harus mudah dimengerti dan langsung menunjukkan bahwa kita layak masuk ke perusahaan tersebut. Dua hal yang dilihat pada saat penyaringan 7 detik ini, antara lain:

1. Rekam jejak pribadi (personal record)
Rekam jejak meliputi: asal universitas, IPK, pengalaman berorganisasi, pengalaman kerja, dan pelatihan. Rekam jejak kita harus dapat ditelusuri kebenarannya (tidak berbohong).

2. Kesesuaian dengan posisi yang dilamar (alignment with position applied)
Kesesuaian tentunya berkaitan dengan rekam jejak kita. Misalnya perusahaan membutuhkan orang yang memiliki kemampuan dalam programming yang tinggi, namun dalam penjelasan kita, kita hanya menonjolkan kemampuan berorganisasi dan tidak ada penjelasan tentang programming sama-sekali. Sebagus apapun pengalaman kita, kalau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, tentunya membuat kita sulit lolos seleksi resume.

Wawancara

Wawancara (interview) adalah tahapan selanjutnya setelah penyaringan. Beberapa sistem rekrutmen melakukan seleksi online test atau test psikologi sebelum interview, namun ini tidak berkaitan dengan resume kita. Perlu dipahami bahwa pewawancara memiliki kesibukan bertumpuk dan tidak mengenal kita sebelum kita masuk ke ruang wawancara. Hampir semua pewawancara baru melihat profil resume kita saat duduk berhadapan untuk diwawancara. Tiga hal yang dilihat oleh pewawancara dari resume kita antara lain:

1. Sumber informasi untuk dibicarakan (discussion)
Tentu wawancara adalah saatnya berdiskusi dan saling mengenal. Pewawancara berusaha untuk mengenal kandidat, sedangkan kandidat juga berusaha untuk mengenal perusahaan yang akan menerimanya. Apa yang ditulis di resume adalah hal-hal yang siap untuk ditanyakan oleh pewawancara kepada kita. Apabila kita merasa tidak berkontribusi dalam suatu organisasi/tugas dan tidak bisa menceritakan peran kita dalam wawancara, sebaiknya jangan tulis dalam resume kita.

2. Keabsahan informasi yang ditulis (validity)
Informasi yang kita tulis harus benar, titik. Nah, terkadang meskipun kita sudah jujur menuliskannya, kita ternyata tidak bisa menceritakan apa yang kita lakukan dalam suatu pengalaman di resume kita. Hal ini menyebabkan pewawancara berpikir kalau yang kita tuliskan itu tidak jujur, maka kita sebaiknya berlatih sebelum wawancara agar bisa menjawab pertanyaan dengan baik.

3. Kepribadian (personality)
Terakhir, yang tidak kalah penting adalah kepribadian. Setiap perusahaan memiliki nilai-nilai tertentu. Misalnya: jujur, rendah hati, dan adil. Untuk perusahaan yang sukses, nilai-nilai ini bukan hanya ditempel di dinding untuk hiasan. Perusahaan benar-benar menerapkan nilai-nilai mereka dan tentunya mereka mencari calon karyawan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan. Apabila kita ingin bekerja di perusahaan tersebut, resume kita tentu harus berisi pengalaman yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Bisa dibilang 99% nilai-nilai perusahaan adalah hal-hal positif, sehingga tidak perlu dicemaskan bagaimana mengisi resume yang sesuai dengan nilai perusahaan. Namun yang menentukan nanti adalah bagaimana kita menceritakan pada saat wawancara, agar kepribadian kita sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Dengan mengetahui hal-hal di atas, kita bisa bayangkan jika ada di sisi rekruter, apakah saya mau menerima orang yang seperti ini?

1 thought on “5 Hal yang Dicari oleh Perekrut dari Resume/CV”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

wpChatIcon
Scroll to Top